Begini Cara Menghilangkan Nyeri Haid Dalam Islam yang Bisa Diamalkan Para Muslimah

Begini cara menghilangkan nyeri haid dalam islam yang bisa diamalkan para Muslimah;

Haid adalah salah satu bentuk nikmat dari Allah SWT. Aisyah RA pernah berkata dalam Durratun Nasihin fil wa'zi wal Israr oleh Osman Kubuwi, haid seorang wanita merupakan kifarat atau tebusan untuk dosa-dosanya yang telah lalu.

Tidak ada seorang perempuan pun yang kedatangan haid, melainkan haidnya itu menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu daripada segala dosa-dosanya," demikian keterangan dari buku tersebut.

Namun memang tak bisa dipungkiri bahwa pada saat haid dapat menimbulkan Kram dan nyeri pinggul yang membuat para muslimah merasa kesakitan dan tidak nyaman, dengan penyebab umum seperti aliran darah yang deras, mengeluarkan gumpalan, fibroid rahim, atau endometriosis.
Berikut ada cara menghilangkan nyeri haid dalam islam dengan bacaan doa menghilangkan rasa sakit haid.

Berikut doanya.

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

“Allahumma rabban naasi adzhibil ba'sa syasfihi wa anta syaafii laa syiffaa’a illa syifaa uka syifaa 'an laa yughaadiru saqama.”
Artinya "Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkan penyakit dan sembuhkanlah. Engkau adalah pemberi kesembuhan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit." (HR. Tirmidzi)

Berdasarkan syariat, wanita haid tidak dibolehkan menunaikan sholat maupun membaca Al-Qur'an. Meski demikian, wanita haid bisa mengalihkannya dengan memperbanyak bacaan doa, termasuk bacaan doa hari pertama haid.

Arti haid sendiri secara istilah syar'i adalah keluarnya darah secara alamiah pada kaum wanita, bukan dikarenakan suatu sebab, dan terjadi pada waktu tertentu.

Ada bacaan doa hari pertama haid yang dapat menjadi penolong dari api neraka, penyebab kemudahan melewati titian shiratal mustaqim, dan penyebab ditinggikannya derajat oleh Allah SWT.

Berikut bacaan doanya.

Doa Hari Pertama Haid dalam Arab, Latin, dan Artinya

الْحَمْدُللهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ
Artinya: "Segala puji bagi Allah atas segala perkara, dan aku memohon ampun kepada-Mu atas segenap dosa."

Di samping itu, Aisyah RA juga menyebut, wanita haid yang senantiasa berzikir kepada Allah SWT akan diperoleh pahala seperti pahalanya empat puluh orang mati syahid.

"Ia mendapatkan pahala di setiap hari dan malamnya, seperti pahala empat puluh orang mati syahid, manakala ia berzikir kepada Allah SWT di dalam masa haidnya," bunyi keterangan dari Aisyah RA.

Menurut buku Keutamaan Doa & Dzikir karangan M. Khalilurrahman Al Mahfani, ada salah satu doa yang dapat dibaca muslim ketika hari pertama haid untuk meredakan rasa nyeri.

Berikut bacaan doanya,

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

Bacaan latin: Allahumma adzhibil ba'sa rabban naasi wasyfi fantasy syaafii laa syiffaa 'an syifaa 'uka syifaa 'an laa yughaadiru saqama

Artinya: "Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit dan sembuhkanlah. Engkau adalah Pemberi kesembuhan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit." (HR Bukhari).

Dalam Islam, pada Surah Al-Baqarah ayat 222 di dalam Al-Qur'an, haid dijelaskan sebagai suatu jenis kotoran.

Ayat ini juga menjelaskan perintah Allah kepada perempuan yang haid untuk menyucikan dirinya ketika haid dan melarang laki-laki untuk menjauhkan diri selama perempuan mengalami haid.[2]

dari hadits Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa 'sallam: "Apabila datang masa haidmu, tinggalkanlah shalat; dan jika telah berlalu, mandilah kemudian shalatlah." (HR Bukhari)[3]

Dalam Islam, perempuan berumur 9 tahun yang mengeluarkan darah haid menandakan perempuan tersebut telah baligh.

Jika umurnya kurang dari 9 tahun, dan mengeluarkan darah, maka darah tersebut bukanlah darah haid tetapi darah penyakit.
Perempuan yang baligh kemudian disebut mukalaf (orang yang dibebani). Artinya, perempuan tersebut telah memiliki kewajiban untuk melaksanakan salat, puasa, zakat, dan Haji jika mampu.
Ketika masa haid, perempuan muslim tidak diperbolehkan (haram) melakukan hal-hal berikut:

1. Salat

2. Tawaf

3. Memegang dan menyentuh mushaf (Al-Qur'an dan Tafsir)

4. Berdiam diri di masjid

5. Membaca Al-Qur'an

6. Puasa

7. Talak (cerai)

8. Berjalan di masjid, dikhawatirkan darah haid akan menetes ke lantai

9. Bersenang-senang diantara pusar dan paha (berjima’)

Ketika masa haid telah selesai, dia wajib melakukan mandi besar, tidak perlu meng-qada salat yang ditinggalkan saat datangnya haid.

Selain itu juga wajib mengganti puasa di bulan ramadan yang belum dilaksanakan saat datangnya haid.

Sedangkan mengganti puasa tersebut di bulan lainnya yang bukan di bulan ramadan.

Demikianlah informasi tentang begini cara menghilangkan nyeri haid dalam islam yang bisa diamalkan para Muslimah. Semoga bermanfaat.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *